Karung pakan ternak identik dengan bau dan barang limbah, namun di tangan warga Dusun Godean, Desa Jambu, Jombang karung didaur ulang menjadi barang yang bernilai ekonomis tinggi. Glangsing atau karung pakan ternak ini dicuci lalu dikeringkan dan di jahit menjadi macam-macam produk seperti rengkek glangsing dan lainnya, namun tak jarang juga dijual satuan pada petani yang membutuhkan untuk wadah jagung, gabah atau buat mencari rumput buat ternaknya.

Balada Pencuci Glangsing
Musim kemarau menjadi kendala bagi buruh pencuci glangsing ini dikarenakan sungai yang mengalir sepanjang Desa Brambang yang berasal dari sungai konto mengering, akibatnya karung yang datang hanya menumpuk dan produksipun sedikit tersendat otomatis pendapatan pun berkurang.
Untuk upah perseribu karung/ glangsing dihargai Rp. 60 ribu saja, para pencuci karung ini sehari dapat mencuci sekitar 500 sampai 600 glangsing. (sumber : majalah suara pendidikan)

Saya juga pernah menjadi buruh pencuci karung cuman bedanya tidak mencuci di sungai karena dibuatkan kolam khusus mencuci glangsing bekas yang biasanya didatangkan dari pabrik pakan ternak, hasil karung yang sudah bersih dikeringkan terus dijemur setelah kering lalu digiling menggunakan mesin, saya bekerja bertahan benerapa hari karena upah tidak cocok.

semoga  artikel yang berjudul Buruh Pencuci Glangsing diatas menjadi motivasi kita untuk bersyukur dalam kerjaan kita masing-masing, daripada meminta-minta masih mulia perkerjaan diatas. (senajan nyambut gawe soro seng penting halal)
Baca Juga

Related Posts