
Menurut penuturan dari Johanna Jarcho, Ph.D, seorang postdoctoral di National Institute of Mental Health, menyatakan bahwa ada potensi remaja untuk mengalami gangguan mental seperti permasalahan cinta, sekolah, kuliah, kurang tidur, bermain, dan dan lain sebagainya. Bahkan tak jarang pula mereka justru memilih untuk terjun ke obat-obatan dan alkohol. Ini adalah sebagian bentuk dari gangguan mental.
Di usia awal 20-an, sebanyak 90 persen remaja pasti mengalami ini. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa saat remaja, otak akan berkembang lebih besar, artinya mampu menangkap segala sesuatu untuk dikonversikan sebagai tindakan. Tak heran jika rasa penasaran remaja sangat besar serta lebih mudah terpengaruhi secara tindakan sebagai bentuk respon yang diterima. Lingkungan sosial sangat berpengaruh besar di dalam kasus ini.
Menurut lansiran Vice (27/04), gangguan mental tersebut tidak selalu pada hal-hal negatif, namun ada juga yang bersifat seperti memulai pada kebiasaan yang tidak biasa