Sering mengeluh dan ingin tahu kehidupan orang lain lewat sosial
media (kepo)? Hati - hati, karena hal tersebut sebagai salah satu
con
toh dari sakit secara kejiwaan. Teknologi semakin berkembang dan sosial media semakin banyak. Tidak jarang juga menggunakan media sosial untuk ingin tahu kehidupan dan milik orang lain serta menyindir orang lain (nyinyir).
"Pertanyaannya bisakah dia
menerima orang lain tentang apa adanya. Bisakan dia menerima kondisi
diri sendiri apa adanya. Disitu kuncinya untuk mengetahui apakah sakit
atau tidak," papar Dr. Danardi Sosrosumihardjo, SpKJ (K), saat ditemui
di acara Pfizer dukung pendekatan preventif dan promotif dalam
peningkatan kesehatan jiwa masyarakat, Telaga Sampireun, Ancol, Jakarta
Utara, Rabu (26/11).

Nah, perilaku seperti ini bisa diatasi dengan mekanisme defense atau yang biasa disebut cara menyikapi sesuatu kejadian. Banyak cara positif untuk mengatasi hal tersebut.
"Bisa menerima orang lain dipuji. Merasa senang, situasi kondisi di sekitarnya, seperti apa adanya," tambahnya.
Berikut adalah cara positif untuk mengatasi situasi yang kerap dihadapi setiap hari:
1. Altruism: Bertindak dengan kasih sayang, dan beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Antisipasi: Merancang dan menyusun alternatif
3. Humor: Menyikapi masalah sebagai anekdote
4. Subtitusi: Mengganti dengan objek yang lain
5. Supressi: Menahan diri, dan menyembunyikan masalah.
toh dari sakit secara kejiwaan. Teknologi semakin berkembang dan sosial media semakin banyak. Tidak jarang juga menggunakan media sosial untuk ingin tahu kehidupan dan milik orang lain serta menyindir orang lain (nyinyir).

Nah, perilaku seperti ini bisa diatasi dengan mekanisme defense atau yang biasa disebut cara menyikapi sesuatu kejadian. Banyak cara positif untuk mengatasi hal tersebut.
"Bisa menerima orang lain dipuji. Merasa senang, situasi kondisi di sekitarnya, seperti apa adanya," tambahnya.
Berikut adalah cara positif untuk mengatasi situasi yang kerap dihadapi setiap hari:
1. Altruism: Bertindak dengan kasih sayang, dan beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Antisipasi: Merancang dan menyusun alternatif
3. Humor: Menyikapi masalah sebagai anekdote
4. Subtitusi: Mengganti dengan objek yang lain
5. Supressi: Menahan diri, dan menyembunyikan masalah.